AlasanMendukung
RUDY - Dr. HELMI untuk BUPATI - WAKIL BUPATI Garut
(INTAN DeLaPan)

200 tahun sudah usia Kabupaten Garut, dan Predikat sebagai ‘Daerah Tertinggal’  masih melekat pada Kabupaten Garut selama beberapa periode pergantian kepemimpinan Bupati, hingga hari ini. Tidak seharusnya kita membiarkan atau malah ‘membanggakan’ predikat ini, karena ini adalah cermin, bahwa Garut hari ini masih jauh dari kata Sejahtera, dimana sebagian besar masyarakatnya masih hidup di bawah standar kelayakan. Lihatlah Indeks Prestasi Masyarakat (IPM) Kabupaten Garut sekarang, masih menunjukkan sangat lemahnya Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kemampuan Daya Beli masyarakat.

Tidak hanya itu, yang lebih membuat hati kita tergores, saat ini citra orang Garut sedang tercoreng di mata nasional bahkan internasional, dikarenakan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi beberapa waktu yang lalu, dan hampir berturut-turut.
Mari kita bertanya... :

Berapa ratus tahun lagi, kita harus menunggu agar Garut bisa menjadi
Kabupaten yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat ?

Mengapa dalam usia yang 200 tahun, Garut masih seperti ini ?
Ada apakah gerangan ?

Kapan dan dimanapun, kondisi dan keadaan sebuah daerah bahkan negara,  sangat ditentukan oleh Pemimpinnya serta Masyarakatnya sekaligus.

Pemimpin lah, yang akan menjadi ‘supir sekaligus pelayan’ bagi masyarakatnya. Merekalah yang menentukan maju / mundur serta nyaman / tidaknya kondisi suatu daerah.

Dan dasarnya adalah, bergantung kepada masyarakat, dalam menentukan Siapa yang Layak dan Semestinya Memimpin Kita ? 

“Jangan salahkan pemimpin ketika berbuat salah dan durjana, kalau Kita-lah (masyarakat) yang memilih dan meminta mereka untuk memimpin kita.”
Mari kita bertanya lagi.. :
Haruskah kita terus mengulang sejarah dan membiarkan kita beserta anak cucu kita
selamanya berada dalam kondisi seperti ini ?

Dan akhirnya kita harus bertanya :
Adakah harapan Garut menjadi Baik ?

Semuanya ada di Tangan Kita ?
Bukankah Allah SWT / Tuhan YME tidak akan merubah nasib kita, kecuali kitalah yang merubahnya sendiri ?

Warga Garut tercinta, saatnyalah kita menentukan keadaan daerah dan masyarakat kita yang lebih baik.
Jangan ulangi kesalahan kita di Masa Lalu. Garut harus Maju. Kita harus mewujudkan Garut Baru.
KITA PERBAIKI BERSAMA,
Bersama Pemimpin Baru

Kriteria Pemimpin Baru, yang menjadi Harapan Baru bagi Garut ada dalam rankaian Kata :
INTAN DeLaPan


Intelektual, Negarawan,Tegas, Anyar, Nasionalis & Religius,
Deukeut jeung Masyarakat, Layeut jeung Pasangan, Panceg dina Tekad


Intelektual
Negarawan
Tegas
Anyar
Nasionalis & Religius / Nyantri
DeukeutjeungMasyarakat
LayeutjeungPasangan
PancegdinaTekad
Read more
Seperti diduga sebelumnya, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut nomor urut 8, Rudi Gunawan-Helmi Budiman, unggul dalam perolehan suara di Pilbup Garut 2013 putaran pertama. Pasangan yang diusung PBB, Gerindra, dan PKS tersebut meraih suara sebanyak 256.323 suara (23,17%) dari total jumlah suara sah sebanyak 1.106.327 suara.
Raihan suara Rudi-Helmi hanya berselisih sebanyak 4.706 suara dari suara yang didapat pasangan Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin (Akur) selaku pemenang kedua putaran pertama. Pasangan bernomor urut 5 yang diusung PPP dan PKB tersebut meraih sebanyak 251.617 (22,74%).

Raihan suara pasangan Rudi-Helmi dan Agus-Syakur itu berada jauh dari perolehan suara pasangan Memo Hermawan-Ade Ginanjar (PDIP, Golkar) yang berada di posisi ketiga dengan jumlah 194.752 (17,60%) suara.

Hal itu terungkap dalam Rapat Pleno Terbuka KPU Kabupaten Garut tentang Rekapitulasi Perolehan Suara dan Penetapan Pemenang Calon Pilbup Garut 2013 di Gedung Mutiara Jalan Raya Cipanas Garut, Selasa (17/9).

Rapat dihadiri lengkap Komisioner KPU Kabupaten Garut, Panwaslu Garut, PPK se-Kabupaten Garut, saksi pasangan calon serta undangan. KPU menetapkan pasangan Rudi Gunawan-Helmi Budiman dan Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin sebagai pemenang pertama dan kedua putara pertama. Kedua paslon tersebut sekaligus merupakan peserta putaran kedua Pilbup Garut 2013 yang dijadwalkan digelar pada 17 Nopember mendatang.

Ketua KPU Kabupaten Garut, Aja Rowikarim menegaskan, Pilbup Garut berlanjut hingga putaran kedua karena tak satu pun paslon meraih suara di atas 30% sesuai Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemilu.

"Kami menyediakan kesempatan tiga hari ke depan bagi pihak yang merasa keberatan atas hasil penetapan ini untuk melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Jika tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi, artinya keputusan KPU ini dianggap final," tegas Aja.

Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara di Rapat Pleno KPU Kabupaten Garut, pemenang keempat putaran pertama ditempati pasangan nomor urut 7 Saeful Anwar-Serli Besi (PAN, Hanura) dengan raihan suara sebanyak 92.237 (8,34%), disusul pasangan nomor 1 Dedi Suryadi-Deddy Supriadi Dores dengan 59.577 suara (5,39%), pasangan nomor 10 Dede Kusdinar-Endang Suryana sebanyak 58.091 (5,25%), kemudian pasangan nomor 2 Yamin Supriatna-Dadan Ramdani sebanyak 55.700 suara (5,03%), pasangan nomor 9 Ahmad Bajuri-An An Kusmardian (Demokrat) sebanyak 52.031 suara (4,70%), pasangan nomor 6 Nadiman-Raden Kholil Aksan Umarzen sebanyak 43.779 suara (3,96%), dan posisi terakhir ditempati pasangan nomor 3 Sirojul Munir-Iwan Suwarsa dengan raihan sebanyak 42.220 suara (3,82%).

Dari jumlah pemilih sebanyak 1.760.130 orang, jumlah suara sah sebanyak 1.106.130 suara, dan suara tidak sah sebanyak 39.660 suara. Tingkat partisipasi pemilih pada Pilbup Garut 2013 putaran pertama tersebut mencapai 65,11%, atau sebanyak 1.145.987 orang. Tingkat partisipasi pemilih tersebut meleset dari ditargetkan KPU sebelumnya yang menargetkan sekitar 75%.

sumber: inilah.com
Read more
Kendati hasil penghitungan ril suara pemungutan suara Pilbup Garut 2013 masih berlangsung, pasangan Calon (Paslon) Bupati/Wakil Bupati Garut, Rudi Gunawan-Helmi Budiman, mengklaim memenangkan suara terbanyak dibandingkan 9 paslon lainnya. Hal itu diketahui berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan Tim Quick Count Humas DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Garut, Minggu (8/9).

Akan tetapi target mereka memenangkan Pilbup Garut 2013 dalam satu putaran dengan perolehan suara lebih dari 30% diperkirakan gagal. Paslon yang diusung PBB, Gerindra, dan PKS itu pun bersiap memasuki putaran dua dan siap memenangkannya.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Rudi-Helmi, Mamat Rahmat Soleh, berdasarkan hasil hitung cepat dilakukan, hingga sekitar pukul 18.00 WIB, hasil suara sudah masuk sebanyak 75,24% dari jumlah sampel TPS sebanyak 600 TPS yang tersebar di lima Daerah Pemilihan (Dapil). Berdasarkan hitungan tersebut, suara yang diperoleh Rudi-Helmi mencapai 26,57%, di atas 9 paslon lainnya.

Diperkirakan, pasangan nomor urut 8 itu akan bersaing kuat dengan pasangan nomor urut 5, Agus Hamdani-Abdusy Syakur (PPP, PKB) yang memperoleh suara sekitar 22,32%.

"Memang belum seratus persen masuk. Tapi tampaknya kecenderungannya tak akan ada tren perubahan signifikan. Meskipun sebenarnya sejak awal kita bertekad memenangkan satu putaran, tapi realitasnya kecenderungan dua putaran," kata Mamat saat jumpa pers di kantor DPD PKS Garut, Jalan Pembangunan.

Kendati diakui putaran kedua akan sangat berat bagi Rudi-Helmi, timnya sudah menyiapkan mental untuk berpartisipasi dalam putaran dua. Konsolidasi akan terus dilakukan, terutama dengan 3 partai pengusung, PBB, Gerindra, dan PKS.

Hal senada dikatakan Cabup Garut, Rudi Gunawan. Dirinya bersama pasangannya, Helmi Budiman, memperoleh suara signifikan di kawasan perkotaan, terutama Dapil Garut 1, dan beberapa daerah dekat perkotaan. Sedangkan di Dapil 2,3, dan 4, perolehan suaranya menyebar karena partisipasi masyarakatnya relatif kecil.

"Kami tentu akan menjalin hubungan dengan partai lain. Delapan calon tak ikut proses putaran 2, mereka juga punya pendukung suara luar biasa. Ini mengharuskan kami menjalin komunikasi politik," tegas Rudi.

Rudi memperkirakan, partisipasi masyarakat pada putaran pertama Pilbup Garut 2013 terbilang rendah, hanya mencapai sekitar 55% dari total hak pilih lebih dari 1,7 juta jiwa.

Kesiapan memasuki putaran dua juga dinyatakan Cawabup Garut, Helmi Budiman. "Kita di angka 26,57% persen. Berarti kita unggul atau menang pada putaran pertama. Tentunya kami ucapkan terima kasih pada seluruh kader, simpatisan, partai pendukung maupun pengusung, relawan, dan seluruh masyarakat Garut atas partisipasinya dalam Pilkada Garut ini. Kami juga tentu harus menyiapkan diri memasuki putaran dua," ujar Helmi.

Berikut hasil selengkapnya hasil hitung cepat Tim Quick Count Humas DPD PKS Garut atas hasil suara Pilbup Garut 2013.

Pasangan nomor urut 1, Dedi Suryadi-Deddy Supriadi Dores mendapatkan suara sebanyak 4,28%, pasangan nomor 2, Yamin Supriatna-Dadan Ramdani sebanyak 5,09%, pasangan nomor 3, Sirojul Munir-Iwan Suwarsa sebanyak 4,79%, pasangan nomor 4, Memo Hermawan-Ade Ginanjar (PDIP, Golkar) sebanyak 16,11%, pasangan nomor 5, Agus Hamdani-Abdusy Syakur (PPP, PKB) sebanyak 22,32%, pasangan nomor 6, Nadiman-Holil Aksan Umarzen sebanyak 1,92%, pasangan nomor 7, Saeful Anwar-Serli Besi (PAN, Hanura) sebanyak 8,15%, pasangan nomor 8, Rudi Gunawan-Helmi Budiman (PBB, Gerindra, PKS) sebanyak 26,57%, pasangan nomor 9, Ahmad Bajuri-An an Kusmardian (Demokrat) sebanyak 5,77%, dan pasangan nomor 10, Dede Kusdinar-Endang Suryana sebanyak 4,2%.[inilahkoran]
Read more


Penyelenggaraan debat kandidat atawa Cabup/Cawabup Garut, Jawa Barat, menuai kritik. Di antaranya lantaran media patner televisi lokal ditunjuk KPU setempat, diduga belum memiliki izin penyiaran.

“Pelaksanaan debat ini, juga diduga sarat KKN,” ungkap Sekjen “Garut Governance Watch” (G2W), Agus Rustandi, Kamis (05/09).

Perhelatan berlangsung Rabu malam (05/09) itu, digelar KPU dengan televisi lokal setempat sebagai panitia pelaksana. Disiarkan langsung menghadirkan panelis pakar hukum tata negara, Asep Warlan Yusuf, dan peneliti “Indonesia Corruption Watch” (ICW), Ade Irawan.

Selain debat kandidat, juga belanja iklan sosialisasi pelaksanaan, dan tahapan Pilkada, sehingga KPU menggelontorkan biaya sosialisasi di media elektronik tersebut, sebesar Rp26,4 juta.

Masih menurut Agus Rustandi, dana digelontorkan KPU ini, bisa dikategorikan penyelewengan. Sebab lembaga penyiaran ditunjuk belum memiliki izin resmi dari pemerintah, katanya.

“KPU pun tak patuh terhadap peraturan, terutama pada pengelolaan anggaran bersumber dari pemerintah daerah,” katanya pula. Ungkapan senada juga mengemuka dari “Komisi Penyiaran Indonesia Daerah” (KPID) Jawa Barat.

Menurut Komisioner Bidang Infrastruktur KPID Jabar, Dadan Saputra, penunjukan media patner tak memiliki izin, bisa menyulitkan KPU pada laporan pertanggung jawaban keuangan.

Perbuatan KPU Garut pun, dinilai tak sesuai peraturan perundang-undangan, dan menyalahi ketentuan administrasi berlaku. Apalagi, katanya dana digunakan membiayai kegiatan itu, berasal dari negara, ungkapnya. Dadan pun menilai, penyiaran di televisi ini bisa terancam dijerat sanksi tindak pidana.

“Kami sayangkan, atawa menyayangkan kejadian di Garut ini, lantaran kamipun telah menghimbau KPU agar memilih media patner memiliki izin penyiaran,” tandasnya.

Ia menambahkan, berdasar data di KPID, televisi ini belum memiliki izin penyelenggaraan penyiaran. Bahkan komisi penyiaran pun, masih belum mengeluarkan rekomendasi kelayakan. Sedangkan di Garut baru terdapat satu televisi lokal memiliki izin penyiaran.

Ketua KPUD setempat, Aja Rowikarim, membantah pelaksanaan debat kandidat sarat KKN. Dia mengaku semua kegiatan dilakukan KPU sesuai ketetuan berlaku. Alasan penunjukan televisi itu, sebab anggaran tersedia cukup kecil. Selain itu, tak ada lagi pembanding televisi lokal memiliki kapabilitas.

“Subtansinya dari kegiatan ini agar diketahui masyarakat, punya izin atau tidak itu bukan kewenangan kami,” katanya singkat.

Dirut televisi tersebut, mengaku kegiatan ditayangkan pihaknya sesuai prosedur. Sebelumnya ada dua lembaga penyiaran melamar ke KPU untuk acara tersebut. Namun KPU memilih televisi penyiarannya, pertimbangannya karena biaya dikeluarkan lebih fleksibel.

“Lagian acara kita bisa ditonton masyarakat Garut,” katanya. Ia menilai mencuatnya masalah ini karena persaingan bisnis. Dia mengaku ada pihak mengancam memermasalahkan acara debat kampanye tersebut.

“Kami hanya tersenyum,” katanya pula. Ditanya mengenai izin penyiaran, juga mengaku hingga kini memang status televisinya belum memiliki izin penyiaran.

Dia telah melayangkan permohonan ke Komisi Penyiaran Indonesia, namun hingga kini belum ditanggapi. “Karena alasan anggaran di KPID, rekomendasi kelayakan kami belum juga diproses,” katanya.

sumber: garutnews.com
Read more
 dr H. Helmi Budiman bersama Rudy Gunawan, Memaparkan Kembali Delapan Program Unggulannya.
Pasangan Cabup/Cawabup Kabupaten Garut, H. Rudy Gunawan, SH, MH dengan dr H. Helmi Budiman, keduanya bersama seluruh parpol pendukung, serta tim sukses dan simpatisannya, membulatkan tekad bisa meraih kemenangan satu putaran pada Pilbup 8 September 2013 mendatang.
Bahkan Helmi Budiman juga lantang mengemukakan, komitmen pasangan Cabup/Cawabup itu, menyelenggarakan delapan program unggulan.
 “Silahkan narasi delapan program unggulan tersebut, di laminating sebagai bukti dan kajian seluruh pemilih,” tandas Helmi Budiman dari panggung terbuka kampanyenya di Lapangan Merdeka Keerkhoof, Selasa sore (27/08).
Dikemukakan, 68 tahun Indonesia Merdeka, malahan 200 tahun usia Kabupaten Garut, namun masih menyedihkan rata-rata lama sekolah penduduk kabupaten ini, masih dibawah lulusan SMP.
Kondisi indek kesehatannya pun, masih memprihatinkan. Karena itu, program utamanya antara lain mewujudkan masyarakat sehat, lantaran lebih baik sehat daripada berobat gratis. Kecuali jika terpaksa sakit, barulah mendapatkan pengobatan gratis, ungkap Helmi Budiman.
Diingatkan, diperlukan tekad kuat bersama-sama mewujudkan Garut lebih baik, lebih maju dan berkembang dalam segala bidang pembangunan dan kemasyarakatan.
Semarak kampanye pasangan Cabup/Cawabup ini, juga dimerihkan hiburan. Masyarakat dan peserta kampanye juga meneruskan menikmati sajian hiburan tersebut. Disambut, dan banyak dielu-elukan masyarakat Kabupaten Garut.

Mereka pun menghadiri perhelatan kampanye dengan hiburan panggung terbuka di lapangan Merdeka Keerkhoof.Berlangsung kondusif, semarak dan meriah.
Sumber: garutnews.com




Read more

Copyright © 2012, Dokter Helmi Allrights Reserved - Magazine World Theme - Designed by Uong Jowo